Beranda | Artikel
Akhir Perjalanan Hidup Ini
Senin, 31 Agustus 2020

Untaian Syair Zainal Abidin Rahimahullah

لَيْس الغرِيبُ غرِيبَ الشَّامِ وَالْيَمَنِ           إنَّ الغَرِيْبَ غَرِيْبُ اللَّحْدِ وَالكَفَنِ

Orang asing bukanlah orang yang merantau ke negeri Syam atau Yaman
Tapi orang asing adalah orang yang asing dalam liang lahat bersama kain kafan

إنَّ الْغَرِيْبَ لَهُ حَقٌّ لِغُربَتِهِ              علَى المُقِيْمِيْنَ فِى الأوْطَانِ والسَّكَنِ

Sungguh orang yang terasing memiliki hak yang harus dipenuhi
Oleh penduduk daerah yang sedang dilaluinya

لاَ تَنْهَرَنَّ غَرِيْباً حَالَ غُرْبَتِهِ                      الدَّهْرُ يَنْهَرُهُ بِالذُّلِّ وَالْمِحَنِ

Janganlah kau hardik orang asing ketika sedang dalam perantauan
Karena masa telah menghardiknya dengan kehinaan dan berbagai cobaan

سَفْرِي بَعِيْدٌ وَزَادِي لَنْ يُبَلِّغَنِي                  وَقُوَّتِي ضَعُفَتْ وَالْمَوْتُ يَطْلُبُنِي

Perantauanku jauh… padahal bekalku tidak mencukupi
Kekuatanku semakin rapuh… sedang kematian terus mencariku

وَلِي بَقَايَا ذُنُوْبٍ لَسْتُ أَعْلَمُهَا                  اللهُ يَعْلَمُهَا فِي السِّرِّ وَالْعَلَنِ

Aku tentu punya banyak sisa dosa, yang aku tak mengetahuinya
Allah mengetahui dosa-dosaku yang tersembunyi di saat bersendirian atau yang nampak

مَا أَحْلَمَ اللهَ عَنِّي حَيْثُ أَمْهَلَنِي                وَقَدْ تَمَادَيْتُ فِي ذَنْبِي وَيَسْتُرُنِي

Betapa sayangnya Alloh padaku… karena telah menangguhkan hukuman-Nya
Bahkan Dia tetap menutupi dosaku… meski aku terus melakukannya

تَمُرُّ سَاعَاتُ أَيَّامِي بِلاَ نَدَمِ                      وَلاَ بُكَاءٍ وَلاَ خَوْفٍ وَلاَ حَزَنِ

Hari-hariku terus berjalan (dan aku terus melakukan dos-dosa)
Tanpa ada rasa penyesalan, tangisan, ketakutan, ataupun kesedihan

أَنَا الَّذِى أَغْلَقَ الأَبِوَابَ مُجْتَهِدًا                  عَلَى الْمَعَاصِي وَعَيْنُ اللهِ تَنْظُرُنِي

Akulah orang telah menutup pintu
Untuk giat dalam maksiat, padahal Mata Alloh selalu mengawasiku

يَا زَلَّةً كُتِبَتْ فِي غَفْلَةٍ ذَهَبَتْ                  يَا حَسْرَةً بَقِيَتْ فِي الْقَلْبِ تُحْرِقُنِي

Salah sudah tercatat, dalam kelalaian yang telah lewat
Dan sekarang, tinggal penyesalan di hati yg terus membakar diriku

دَعْنِي أَنُوْحُ عَلَى نَفْسِي وَأَنْدُبُهَا                 وَأَقْطَعُ الدَّهْرَ بِالتَّذْكِيْرِ وَالْحَزَنِ

Biarkanlah aku tangisi jiwaku dan meratapinya
Dan aku isi masa hidupku dengan muhasabah dan kesedihan

دَعْ عَنْكَ عَذْلِي يَا مَنْ كَانَ يَعْذُلُنِي             لَوْ كُنْتَ تَعْلَمُ مَا بِي كُنْتَ تَعْذُرُنِي

Wahai orang yang selalu menghinaku, tinggalkan hinaanmu!
karena jika kau tahu keadaanku, tentu kau member udzur kepadaku

دَعْنِي أَسِحُّ دُمُوْعًا لاَ انْقِطَاعَ لَهَا                 فَهَلْ عَسَى عَبْرَةٌ مِنْهَا تُخَلِّصُنِي

Biarkanlah ku usap linangan air mata, yang tak mau berhenti ini
Maka adakah tetesan air mata ini, dapat menyelamatkan diri?!

كَأَنَّنِي بَيْنَ كُلِّ الأَهْلِ مُنْطَرِحًا                   عَلَى الْفِرَاشِ وَأَيْدِيْهِمْ تُقَلِّبُنِي

Dan seakan-akan aku sekarang
tergeletak tak berdaya diatas ranjang
di hadapan seluruh sanak keluarga
yang membolak-balikkan tubuhku dengan tangan mereka

وَقَدْ تَجَمَّعَ حَوْلِي مَنْ يَنُوْحُ وَمَنْ                يَبْكِي عَلَيَّ وَيَنْعَانِي وَيَنْدُبُنِي

Lalu berkumpullah di sekelilingku, orang yang meratapiku dan
menangisiku

وَقَدْ أَتَوْا بِطَبِيْبٍ كَيْ يُعَالِجَنِي                   وَلَمْ أَرَى الطِّبَّ هَذَا الْيَوْمَ يَنْفَعُنِي

Mereka telah mendatangkan tabib untuk mengobatiku
Tapi aku yakin, saat ini ia takkan mampu menyembuhkanku

وَاشْتَدَّ نَزَعِي وَصَارَ الْمَوْتُ يَجْذِبُهَا              مِنْ كُلِّ عِرْقٍ بِلاَ رِفْقٍ وَلاَ وَهَنِ

Selanjutnya nafasku semakin tak karuan
Ajal mulai merenggutku, dari setiap urat nadi, dengan tanpa keramahan & kehalusan

وَاسْتَخْرَجَ الرُّوْحَ مِنِّي فِي تَغَرْغُرِهَا              وَصَارَ رِيْقِي مَرِيْراً حِيْنَ غَرْغَرَنِي

Kemudian kematian mengeluarkan nyawaku dariku yang pada saat nyawaku di kerongkongan
Saat itu ludahku menjadi terasa pahit ketika ruh di kerongkonganku

وَغَمَّضُوْنِي وَرَاحَ الْكُلُّ وَانْصَرَفُوا               بَعْدَ الإِيَاسِ وَجَدُّوا فِي شِرَا الْكَفَنِ

Mereka pun menutup mataku  lalu pergilah mereka seluruhnya
Tatkala mereka putus asa maka merekapun berpaling dariku untuk membeli kafan

وَقَامَ مَنْ كَانَ حِبَّ النَّاسِ فِي عَجَلٍ             نَحْوَ الْمُغَسِّلِ يَأْتِيْنِي يُغَسِّلُنَي

Orang yang dulunya paling ku kasihi
Segera mencari pemandi mayat untuk memandikan mayatku

وَقَالَ يَا قَوْمُ نَبْغِي غَاسِلاً حَذِقاً                 حُراًّ أَدْيْباً أَرِيْباً عَارِفاً فَطِنِ

Dia mengatakan: Wahai kaumku, kami ingin pemandi mayat yg lihai
merdeka, ahli syair, cerdas, mengerti, dan pandai

فَجَاءَنِي رَجُلٌ مِنْهُمْ فَجَرَّدَنِي                    مِنَ الثِّيَابِ وَأَعْرَانِي وَأَفْرَدَنِي

Akhirnya datanglah seorang dari mereka menghampiriku
ia melepas pakaianku, menelanjangiku, dan menyendirikanku

وَأَوْدَعُوْنِي عَلَى الأَلْوَاحِ مُنْطَرِحًا                 وَصَارَ فَوْقِي خَرِيْرُ الْمَاءِ يُنظِفُنِي

Dengan terlentang di gerabah, ia membiarkanku tergeletak
sedang pancuran air yang akan membersihkan ada di atasku

وَأَسْكَبَ الْمَاءَ مِنْ فَوْقِي وَغَسَّلَنِي                غَسْلاً ثَلاَثًا وَنَادَى الْقَوْمَ بِالْكَفَنِ

Ia pun mengucurkan air dari atasku, dan membilasku dengan tiga bilasan
Setelah itu, ia meminta orang-orang agar mendatangkan kain kafan

وَأَلْبَسُوْنِي ثِيَاباً لاَ كِمَامَ لَهَا                      وَصَارَ زَادِي حَنُوْطِي حِيْنَ حَنَّطَنِي

Orang-orang itu memakaikan padaku pakaian yang tanpa lengan
Dan jadilah bekalku hanya hanut (parfum mayat), saat mereka memarfumiku

وَأَخْرَجُوْنِي مِنَ الدُّنْيَا فَوَا أَسَفَاهُ                 عَلَى رَحِيْلٍ بِلاَ زَادٍ يُبَلِّغُنَي

Mereka kini telah mengeluarkanku dari dunia… Duhai malangnya aku
Sebagai seorang perantau tanpa bekal yang dapat mengantarkanku

وَحَمَّلُوْنِي عَلَى الأَكْتَافِ أَرْبَعَةٌ                   مِنَ الرِّجَالِ وَخَلْفِي مَنْ يُشَيِّعُنِي

4 lelaki memikulkan jasadku di atas pundak mereka
Dan di belakangku terlihat para pelayat yang mengarak

وَقَدَّمُوْنِي إِلَى الْمِحْرَابِ وَانْصَرَفُوا                  خَلْفَ الإِمَامِ فَصَلَّى ثُمَّ وَدَّعَنِي

Mereka lalu meletakkanku di mihrob depan
Lalu mereka ke belakang imam untuk sholat, lalu sang imam pun shalat kemudian meninggalkan aku

صَلَّوْا عَلَيَّ صَلاَةً لاَ رُكُوْعَ لَهَا                  وَلاَ سُجُوْدَ لَعَلَّ اللهَ يَرْحَمُنِي

Mereka menyolatiku, dengan sholat yg tanpa ada ruku’ dan sujudnya
Dengan iringan doa semoga Alloh mencurahkan padaku rahmat-Nya

وَأَنْزَلُوْنِي إِلَى قَبْرِي عَلَى مَهَلٍ                    وَقَدَّمُوا وَاحِدًا مِنْهُمْ يُلْحِدُنِي

(Sampai di kuburan), mereka menurunkanku ke kuburan dengan perlahan
Lalu mereka memajukan salah satu dari mereka untuk memasukan aku ke liang lahat

وَكَشَّفَ الثَّوْبَ عَنْ وَجْهِي لِيَنْظُرَنِي             وَأَسْبَلَ الدَّمْعَ مِنْ عَيْنَيْهِ أَغْرَقَنِي

Dia membuka kain yg menutupi wajahku untuk melihatku
Hingga mengucur dari kedua matanya, air mata yang mengguyurku

فَقَامَ مُحْتَرِمًا بِالْعَزْمِ مُشْتَمِلاً                     وَصَفَّفَ اللَبِنَ مِنْ فَوْقِي وَفَارَقَنِي

Ia lalu berdiri dengan penuh hormat… Dan dengan tekad yang bulat…
ia menata bata di atasku… lalu beranjak meninggalkanku…

وَقَالَ هُلُّوا عَلَيْهِ التُّرْبَ وَاغْنَتِمُوا                 حُسْنَ الثَّوَابِ مِنَ الرَّحْمَنِ ذِيْ الْمِنَنِ

Ia mengatakan: “Uruklah dia dengan tanah kuburan
Dan raihlah pahala kebaikan dari Ar-Rohman, yg memiliki banyak pemberian!

فِي ظُلْمَةِ الْقَبْرِ لاَ أمٌّ هُنَاكَ وَلَا                   أَبٌ شَفِيْقٌ وَلاَ أَخٌ يُؤَنِّسُنِي

Di liang kubur yang gelap itu, tak ada bapak yang penyayang
Tak ada ibu, atau pun saudara yang dapat menemani kesendirianku

وَهَالَنِي صُوْرَةٌ فِي الْعَيْنِ إِذْ نَظَرْتْ               مِنْ هَوْلِ مَطْلَعٍ مَا قَدْ كَانَ أَدْهَشَنِي

(Stlh itu) datanglah sosok yg membuatku gemetar, saat mata ini menatapnya
Karena tampang yang sangat menakutkan orang yg melihatnya

مِنْ مُنْكَرٍ وَنَكِيْرٍ مَا أَقُوْلُ لَهُمْ                   قَدْ هَالَنِي أَمْرُهُمْ جِدًّا فَأَفْزَعَنِي

Itulah malaikat Munkar dan Nakir… Apa yg akan ku katakan pada mereka?!
Di saat mereka benar-benar telah membuatku sangat takut dan kaget tiada tara

وَأَقْعَدُوْنِي وجَدُّوا فِي سُؤَالِهِمُ                   مَالِي سِوَاكَ إِلَهِي مَنْ يُخَلِّصُنِي

Mereka mulai mendudukkanku, dan mengintrogasiku
Sungguh ya Tuhan, tiada seorang pun selain Engkau yg dpt menyelamatkanku

فَامْنُنْ عَلَيَّ بِعَفْوٍ مِنْكَ يَا أَمَلِي                  فَإِنَّنِي مُوْثَقٌ بِالذَّنِبْ مُرْتَهَنِ

Maka berikanlah maaf-Mu padaku, wahai Harapanku
Sungguh aku sekarang terjerat & tergadai oleh dosa-dosaku

تَقَاسَمَ الأَهْلُ مَالِي بَعْدَمَا انْصَرَفُوا               وَصَارَ وِزْرِي عَلَى ظَهْرِي فَأَثْقَلَنِي

Adapun keluargaku… setelah pulang, mereka membagi-bagi hartaku
Sementara dosa-dosaku menjadi semakin terasa berat di pundakku

وَاسْتَبْدَلَتْ زَوْجَتِي بَعْلاً لَهَا بَعْدَنِي               وَحَكَّمَتْهُ عَلَى الأَمْوَالِ وَالسَّكَنِ

Sedang istriku… ia mencari suami lain yang menjadi pengganti sepeninggalku
Lalu menyerahkan kekuasaan harta & rumah padanya (yg dulunya adalah milikku)

وَصَيَّرَتْ وَلَدِي عَبْداً لِيَخْدُمَهَا                  وَصَارَ مَالِي لَهُمْ حِلاًّ بِلاَ ثَمَنِ

Adapun anakku… istriku menjadikannya budaknya untuk melayaninya (bersama suami baru)
Sedang hartaku… sekarang semuanya menjadi halal & barang gratis utk mereka

فَلاَ تَغُرَّنَّكَ الدُّنْيَا وَزِيْنَتُهَا                      وَانْظُرْ إِلَى فِعْلِهَا فِي الأَهْلِ وَالْوَطَنِ

Oleh karena itu, janganlah engkau terkecoh dengan dunia & perhiasannya!
Lihatlah apa yang diperbuat  dunia kepada tempat tinggal dan penghuninya

وَانْظُرْ إِلَى مَنْ حَوَى الدُّنْيَا بِأَجْمَعِهَا              هَلْ رَاحَ مِنْهَا بِغَيْرِ الْحَنْطِ وَالْكَفَنِ

Lihatlah orang yang berhasil mengumpulkan dunia seisinya
Apakah ia akan pergi dari dunia dengan selain hanuth & kafannya?!

خُذِ الْقَنَاعَةَ مِنْ دُنْيَاكَ وَارْضَ بِهَا                لَوْ لَمْ يَكُنْ لَكَ إِلاَّ رَاحَةُ الْبَدَنِ

Bersikaplah qona’ah dan rela terhadap dunia!
walau kau hanya memiliki badan yang sehat (dan hidup sederhana)

يَا زَارِعَ الْخَيْرِ تَحْصُدُ بَعْدَهُ ثَمَراً          يَا زَارعِ َالشَّرِّ مَوْقُوْفٌ عَلَى الْوَهَنِ

Wahai penanam kebaikan… pasti kau nanti akan memanen buahnya
Wahai penanam keburukan… pasti kau akan dimintai tanggung jawabnya

يَا نَفْسِ كُفِّي عَنِ الْعِصْيَانِ وَاكَتَسِبِي              فِعْلاً جَمِيْلاً لَعَلَّ اللهَ يَرْحَمُنِي

Wahai jiwa ini, berhentilah menjalani maksiatmu
Dan mulailah beramal yang baik, semoga Alloh merahmatimu

يَا نَفْسِ وَيْحَكِ تُوْبِي وَاعْمَلِي حَسَنًا           عَسَى تُجَازَيْنَ بَعْدَ الْمَوْتِ بَالْحَسَنِ

Wahai jiwa ini, segeralah bertaubat dan lakukanlah kebaikan
Semoga engkau raih balasan kebaikan, saat melewati kematian

ثُمَّ الصَّلاَةُ عَلَى الْمُخْتَارِ سَيِّدِنَا                 مَا وَضَّأَ الْبَرْقُ فِي شَامٍ وَفِي يَمَنِ

Semoga sholawat tercurahkan kepada Nabi yang terpilih dan mulia
Selama kilat masih menerangi negeri Syam dan dataran Yaman

وَالْحَمْدُ للهِ مُمْسِيْنَا وَمُصْبِحِنَا               بِالْخَيْرِ وَالْعَفْوِ وَالإِحْسَانِ وَالْمِنَنِ

Segala puji bg Alloh, yg ketika pagi & sore selalu memberi kita kebaikan
Juga maaf, ke-ihsan-an, dan banyak lagi pemberian


Artikel asli: https://firanda.com/319-akhir-perjalanan-hidup-ini.html